Komisi VI Apresiasi PTPN V Fasilitasi Bibit Unggul untuk Petani
Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Gde Sumarjaya Linggih saat memimpin pertemuan Komisi VI DPR RI dengan direksi PTPN V, di Pekanbaru, Riau, Kamis, (27/01/2022). Foto: Runi/Man
Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Gde Sumarjaya Linggih mengapresiasi langkah PT Perkebunan Nusantara (PTPN) V yang terus berupaya meningkatkan produktivitas sawit dan petani melalui penyiapan bibit sawit unggul yang bersertifikat serta percepatan peremajaan sawit rakyat. Dengan begitu, upaya Korporasi untuk mendorong pasokan crude palm oil (CPO), atau minyak sawit mentah yang dilakukan oleh PTPN V di tahun 2021, sebanyak 99 persen guna memenuhi kebutuhan nasional agar dapat terjaga. Sehingga upaya agar dapat menstabilkan harga minyak goreng nasional dapat direalisasikan.
"Saya mengapresiasi ketika mendengarkan pemaparan Perkebunan Nusantara III dan PTPN V yang mengatakan PTPN dan PTPN V telah memberikan kontribusi nyata, tidak hanya dari sisi kinerja perusahaan, namun juga turut andil dalam melakukan pemberdayaan masyarakat. Seperti PTPN V yang telah melepas 1,4 juta bibit sawit unggul bersertifikat kepada para petani sepanjang setahun 2020-2021, serta memberikan pendekatan teknologi dan digitalisasi kepada perkebunan sawit masyarakat,” kata Demer sapaan akrab Gde Sumarjaya, saat memimpin pertemuan Komisi VI DPR RI dengan direksi PTPN V, di Pekanbaru, Riau, Kamis, (27/01/2022).
Demer mengatakan, tidak hanya pemberian bibit unggul namun PTPN juga memberikan pelatihan kepada masyarakat dalam mengelola kelapa sawitnya, sehingga nantinya dapat meningkatkan hasil produktivitas. Hasil sawit dari masyarakat pun bisa diserap. Diketahui saat ini, biasanya produktivitasnya kelapa sawit pertahun dua sampai tiga ton (CPO per hektare), sekarang ini penghasilan masyarakat sangat menggembirakan hampir enam ton (CPO per hektare), dengan adanya bibit unggul bersertifikat.
"Dengan demikian saya berharap dengan hasil yang sangat baik, PTPN V dapat memiliki peran yang lebih besar lagi. Dengan adanya plasma-plasma perannya akan lebih luas sehingga nantinya masyarakat berdaya, tentu harga minyak menjadi terukur,” harap politisi Partai Golkar tersebut.
Sementara di tempat yang sama Chief Executive Officer (CEO) PTPN V Jatmiko Santosa menjelaskan PTPN V juga tercatat turut menyerap tandan buah segar (TBS) sawit para petani, baik plasma maupun swadaya, dengan total mencapai 959.495 ton TBS sepanjang 2021 atau 35 persen TBS olah. Dengan angka serapan yang cukup tinggi itu, maka Jatmiko mengatakan PTPN V memiliki perhatian besar dalam meningkatkan produktivitas TBS para petani. Sejumlah program diusung perusahaan perkebunan plat merah itu untuk mewujudkan hal tersebut. Diantaranya dengan mengakselerasi peremajaan sawit rakyat (PSR) serta menyiapkan bibit unggul bersertifikat.
Sebagai perusahaan milik negara, salah satu tujuan awal berdiri PTPN adalah untuk meningkatkan kesejahteraan petani. Selain itu, Jatmiko juga berharap kinerja yang baik selama tiga tahun terakhir dapat terus ditingkatkan pada 2022 ini sehingga bisa menjadi positive driver untuk mewujudkan aspirasi pemegang saham menjadi perusahaan perkebunan yang berkontribusi pada percepatan pemulihan ekonomi nasional.
Jatmiko menambahkan, PTPN V mencatat produksi CPO sebesar 574.795 ton sepanjang 2021. Produksi tersebut meningkat 30.776 ton dibandingkan dengan tahun sebelumnya sebesar 544.019 ton. Peningkatan produksi CPO PTPN V sepanjang 2021 lalu merupakan strategi perusahaan untuk mengamankan pasokan bahan baku minyak goreng nasional. "Dari total produksi CPO PTPN V, 99 persen diperuntukkan untuk kebutuhan dalam negeri dan 87 persen di antaranya atau sebanyak 500.032 ton diperuntukkan ke produsen yang menjadikan minyak goreng sebagai salah satu produk utamanya,” paparnya. (rni/sf)